MAKALAH KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN



KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI, KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN KLASIFIKASINYA
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Sumber Dan Media Pembelajaran
Dosen Pengasuh: Dr.Hambali,M.pd.
                                                            Disusun Oleh :
    TRIMILDAN TONI                     (1502090009)
                                        FITRA RAMADHANI                (1502090012)
                                        NURLIA YOLANDA                  (1502090011)
                                        MISRINA ULFA                          (1502090010)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN
2017-2018

                                                KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Azza Wajalla.karena berkat dan karunianya kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu, penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan waktu dan material.tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah memberi masukan dan saran atas pembuatan makalah ini.
        Adapun isi  makalah yang di bahas adalah KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI, SERTA KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN KLASIFIKASINYA,Dosen Pengampuh Dr. Hambali M.pd. Tujuan daripada penulis membahas tentang  klasifikasi Media Pembelajaran,kerena melihat betapa pentingnya Media Pembelajaran untuk diketahui para siswa dan para pendidik.
     Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna.masih banyak kesalahan yang terjadi pada penyusunan serta penulisan makalah ini.maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya semoga bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Matang glumpangdua, 18 Oktober 2017


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.    Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.     Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
B.     Peran Media
C.      Klasifikasi Media pembelajaran Berdasarkan Klasifikasinya
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Kritik/saran
Daftar Pustaka






BAB 1
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Media pembelajaran sebagai salah satu alat penunjang dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran digunakan oleh guru untuk mempermudah guru dalam menyampaikan informasi pada siswa. Karena sangat membantu dalam proses  belajar-mengajar. Beberapa ahli mengklasifikasikan media pembelajaran dengan berbagai klasifikasi.
Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.
Dari batasan yang telah disampikan oleh para ahli mengenai media, dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media, selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dan kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi
Oleh karena itu melalui makalah ini, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli yang dihadapi.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa saja klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli ?
2. Apa saja klasifikasi media pembelajaran menurut klasifikasi ?


C.      Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui klasifikasi media pembelajaran menurut ahli.
2. untuk mengetahui lebih jelas pembagian klasifikasi menurut klasifikasinya

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Ahli
Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri fisik sebagai berikut:
a.       Media pembelajaran dua dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, memiliki panjang dan lebar, dan media pembelajaran dua dimensi hanya bisa diamati dari satu arah pandangan saja. Contohnya: peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b.      Media pembelajaran tiga dimensi.
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja. Contohnya: meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan lain-lain.
c.       Media pandang diam.
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi dan hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Contohnya: foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan.

Sulaiman mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan presepsi indra, sebagai berikut :
a.       Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette, tape recorder, dan radio.
b.      Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c.       Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d.      Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e.       Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi
f.       Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
            R. Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Thomas menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang pengalaman, yaitu sebagai berikut.
            a. Pengalaman langsung (the real life experiences). Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (first hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
            b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences). Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
            c. Pengalaman dari kata-kata (words only). Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.

Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya, sebagai berikut :
a.       Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Contohnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serta laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b.      Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok. Contohnya  film dan slides.
c.       Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal. Contohnya televisi, radio, dan lain-lain.
Rudy Bretz mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya, ia mengklasifikasikan berdasarkan suara, visual (berupa gambar, garis dan simbol), dan gerak. Ia juga membedakan antara media siar (telecomunication) dan media rekam (recording). Menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8 bagian, yaitu:
a.    Media audio-visual gerak.
b.    Media audio visual diam.
c.    Media audio semi gerak.
d.   Media visual gerak.
e.    Media visual diam.
f.     Media semi gerak.
g.    Media audio, dan
h.    Media cetak

Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”, mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale, jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Berikut kerucut pengalaman dale :
Kerucut Pengalaman Dale.
              Azhar Arshad (2006). Klasifikasi media pembelajran tidak jauh berbeda dengan bentuknya.
a.    Pesan (Apa informasi yang disampaikan?).
b.    Orang (Siapa yang menyampaikan informasi?).
c.    Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
d.   Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?).
e.    Teknik (Bagaimana informasi itu disampaikan?).
f.     Lingkungan/Latar (Dimana informasi itu disampaikan?).

B. Peran Media
Dãlam proses pembelajaran media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah. menjabarkan sejumlah kontribusi media dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
1.      Penyajan materi ajar menjadi lebih standar;
2.      Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;
3.      Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif;
4.      Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi;
5.      Kualitas belajar dapat ditingkatkan;
6.      Pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan;
7.      Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih kuat/baik;
8.      Memberikan nilai positif bagi pengajar.
Penjabaran tentang peranan media dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Kemp memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran. Selain Kemp (1985), Heinich (1996) melihat kontribusi media dalam proses pemelajaran secara lebih global ditinjau dan kondisi berlangsungnya proses pembelajaran, seperti berikut :
a.       Proses pembelajaran yang bergantung pada kehadiran pengajar
Pada kondisi ini, penggunaan media dalam proses pembelajaran umumnya bersifat sebagai pendukung bagi pengajar. Perancangan media yang tepat akan sangat membantu menguatkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh pengajar secara langsung.
b.      Proses pembelajaran tanpa kehadiran pengajar
Ketidakhadiran pengajar dalam proses pembelajaran dapat disebabkan oleh tidak tersedianya pengajar atau pengajar sedang bekerja dengan peserta didik lain.
Media dapat digunakan secara efektif pada pendidikan formal di mana pengajar yang karena suatu hal tidak dapat hadir di kelas atau sedang bekerja dengan peserta didik lain.
c.       Pendidikan jarak jauh
Pendidikan jarak jauh telah berkembang dengan cepat di seluruh dunia. Hal utama yang membedakan antar pendidikan jarak jauh pendidikan dengan tatap muka adalah adanya keterpisahan antara pengajar dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Adanya keterpisahan ini membutuhkan suatu media yang berperan sebagai jembatan antara pengajar dengan peserta didik. Peranan media dalam pendidikan jarak jauh mampu mengatasi masalah jarak, ruang, dan waktu. Medaa yang paling umum digunakan dalam pendidikan jarak jauh adalah media cetak dengan menggunakan sistem korespondensi.
d.       Pendidikan khusus
Media memiliki peran yang penting dalam pendidikan bagi peserta didik yang memiliki keterbatasan kemampuan, misalnya mereka yang memiliki keterbelakangan mental, tuna netra, atau tuna rungu. Pengguhaan media tertentu akan sangat membantu proses pembelajaran bagi mereka. Media yang digunakan adalah jenis - jenis media yang sesuai dan tepat bagi masing-masing keterbatasan.

Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-­simbol tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (10) papan flannel, dan (11) papan buletin.

2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan (2) alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.

3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis, dalam art] dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film Bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5) Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.

C. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Klasifikasinya
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatanya.
a.       Dilihat dari sifatnya, media dapat di bagi kedalam :
1.      Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara,seperti radio, tape recorder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.
2.      Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Beberapa hal yang termasuk kedalam media ini adaalah film slide, foto,  transparansi,  lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3.      Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga megandung unsur gambar yang dapat dilihat,seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,sebab mengandung kedua unsur jenis media pertama dan kedua.
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya,media dapat pula dibagi kedalam :
1.      Media yang memilki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini sisiwa dapat mempelajari hal- hal atau kejadian- kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2.      Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti filmslide, film, video dan lain sebagainya.

c.       Dilihat dari  cara atau teknik pemakaiannya,media dapat di bagi kedalam :
1.      Media yang diproyeksikan sseperti film slide,film stripe, transparansi,komputer dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan proyeksi khusus seperti film proyektor untukmemproyeksikan film slide, overhead projector (OHP).  Untuk memproyeksikan transparansi, LCD untuk memproyeksikan komputer, tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini,maka media semacam ini akan kurang berfungsi.
2.      Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto,lukisan,radio, dan lain sebagainya dan berbagai bentuk media grafis lainnya.


d.      Media juga dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya :
Kelompok satu : media grafis, bahan cetak dan gambar diam.
1.      Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide,gagasan, melalui penyajian kata- kata kalimat, angka,simbol, yang termasuk media grafis adalah : grafik, diagram,bagan,sketsa,poster, papan,flanel, bulletin board.
2.      Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan, printing, atau offset. Beberapa halyang termasuk media cetak adalah: buku tes,modul,bahan pengajaran terprogram.
3.      Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi,yang termasuk dalam media ini adalah foto.
Kelompok kedua : kelompok mediaproyeksi diam, yakni media visual yang di proyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT,opaque projector, slide dan filmstripe.
1.      OHP/OHT adalah media visual yang diproeyeksikan melalui alat proyeksi  yang disebut OHP ( Overhead projector ) dan OHT biasanya terbuat dari plastik transparan.
2.      Opaque projector adalah media yan digunakan untuk memprojeksikan benda- benda tak tembus pandang, seperti buku dan foto. Opaque projektor ini tidak memerlukan transparansi tetapi memerlukan penggelapan ruangan.
3.      Media slide atau film bingkai adalah media visual  yang di projeksikan melalui alat yang dinamakan projector slide. Film bingkai ini terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
4.      Media film stripe, atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide.
Kelompok ketiga : media audio adalah media penyampaian pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata- kata, sound effect. Beberapa hal yang termasuk media ini adalah : radio, media alat perekam pita magnetik/kaset atau tape recorder.
Kelompok keempat : media audio visual diam, adalah media penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau memilki sedikit gerakan. Diantaranya adalah media sound slide,film stripe bersuara.
Kelompok kelima : film (motion picture ) , yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara tepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak. Ada beberapa jenis film, ada film bisu, film bersuara dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan tidak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelompok keenam : media televisi adalah media yang menyampaikan pesan audiovisual dan gerak. Dianataranya adalah media televisi, televisi terbatas, dan video cassate recorder.
Kelompok ketujuh : adalah multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan beberapa jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audiovisual.

Di samping itu, beberapa ahli mengklasifikasikan media sesuai dengan sudut pandangnnya sendiri :
1.      Klasifikasi Media Menurut RUDY BRENT
Rudy brentz mengidentifikasi media dari tiga unsur pokok yaitu : suara, visual, dan gerak.visual dibedakan menjadi tiga yaitu, gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat di tangkap dengan indra penglihatan. Di samping itu brentz juga membedakan antara media siar (tellecomunication ) dan media rekam (recording ) sehingga terdapat delapan klasifikasi media:
a.       Media audio visual gerak
b.      Media audio visual diam
c.       Media audio semi- gerak
d.      Media visual gerak
e.       Media visual diam
f.       Media semi- gerak
g.      Media audio dan
h.      Media cetak (sadiman, 1986)
2.      Taksonomi Menurut Briggs
Taksonomi ini lebih mengarah kepada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media. Briggs mengklasifikasikan 13 macam media yang di gunakan dalam proses pembelajaran yaitu :
a.       Objek
b.      Model
c.       Suara langsung
d.      Rekaman audio
e.       Media cetak
f.       Pembelajaran terprogram
g.      Papan tulis
h.      Media trensparansi
i.        Film rangkai
j.        Film bingkai
k.      Film
l.        Televisi dan
m.    Gambar
3.      Kempt dan Dayton
Kemp mengelompokkan media kedalam delapan jenis, yaitu :
a.       Media cetak
b.      Media pajang
c.       Overhead transparency
d.      Rekaman audio tape
e.       Seti slide dan film stripe
f.       Penyajian multi- image
g.      Rekaman videodan film hidup
h.      Komputer.

4.      Sells dan Glasgow (1990 )
Dengan melihat dari segi perkembangan teknologi, membagi media dalam dua klasifikasi, yaitu :
Media tradisional, termasuk didalamnya :
a.       Visual diam yang diproyeksikan : proyeksi overhead, slides, dan film stripe.
b.      Visual yang tak diproyeksikan         : gambar, poster,foto, chart, grafik
c.       Audio                                               : rekaman piringan,pita kaset
d.      Penyajian multimedia                      : slides plus suara (tape) multi-image
e.       Visual dinamis yang diproyeksikan : film, televisi,video
f.       Cetak                                               :buku teks, modul, majalah ilmiah
g.      Permainan                                       : teka teki,simulasi
a.         Realita                                             :model,specimen (contoh), manipulatif (peta boneka )






Media teknologi mutakhir
1.      Media berbasis telekomunikasi : telekonferensi, kuliah jarak jauh
2.      Media berbasis mikroprosesor : komputer, interaktif, compact disk

Anderson, (1976) Dalam Pandji (2006) mengelompokkan sebagai berikut :

KELOMPOK
MEDIA INSTRUKSIONAL
1.
Audio
Ø  Pita audio( rol
atau kaset
Ø  Piringan audio
Ø  Radio ( rekaman siaran

2.
Cetak
Ø  Bukutesk terprogram
Ø  Buku pegangan
Ø  Buku tugas
3.
Audio cetak
Ø  Bukulatihan dilengkapi kaset
Ø  Gambar/poster
Dilengkapi audio
4.
Proyek visual diam
Ø  Film bingkai
(slide)
Ø  Film rangkai
(berisipesan verbal )
5.
Proyek visual diam dengan audio
Ø  Film bingkai(slide)
Suara
Ø  Film rangkai suara

6.
Visual gerak
Ø  Film bisu dengan judul(caption)
7.
Visual gerak dengan audio
Ø  Film suara
Ø  Video/vcd/dvd
8.
Benda
Ø  Benda nyata
Ø  Model tiruan
(mock up )
9.
komputer
Ø  Media berbasis komputer.
Ø  CAI (computer Assisted Instructional) dan CMI ( computer managed instructional )

Heinich,Molenda,dan Russel,  mengemukakan klasifikasi dan jenis media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
1.      Media yang tidak diproyeksikan
Ø  Realita : benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
Atau biasa disebut dengan benda yang sebenarnya.
Misalnya : kalau guru ingin menjelaskan tentang cara kerja pesawat telepon atau cara kerja mesin tertentu, maka telepon atau mesin itu sendiri yang digunakan sebagai media.
Ø  Model : benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tidak setiap materi pembelajaran dapat diajarkan melalui benda yang sebenarnya. Untuk mengajarkan tentang gajah misalnya,tidak mungkin guru membawa gajah kedalam kelas, selain berbahaya juga bentuk gajah itu sendiri yang besar. Denfan demikian, maka mengajarkan gajah, guru cukup membawa model atau benda tiruan gajah, kedalam kelas.
Ø  Grafis : gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyekasikan
( grafik, chart, poster, kartun )
Ø  Display : medium yang penggunaanya dipasang ditempat tertentu, sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan didalamnya. Contoohnya adalah, flip chart, papan planel,bulletin board,dan lain sebagainya.
2.      Media yang diproyeksikan ( projected media )
Ø  OHP
Ø  Slide
Ø  Media semacam ini diperlukan layar khusus untuk memproyeksikannya.
3.      Media Audio
Ø  Audio kaset
Ø  Audio vision
Ø  Aktif audio vision
4.      Video dan lainnya
5.      Multimedia berbasis komputer
Ø  Computer assisted instructional (pembelajaran berbasis komputer )
6.      Multimedia kit
Ø  Perangkat praktikum













BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.      Setyosari & Sihkabuden (2005) mengemukakan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri fisik.
2.      Sulaiman mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan presepsi indra.
3.      R. Murry Thomas mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman yang diperoleh.
4.      Gerlach dan Ely mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya.
5.      Rudy Bretz mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan unsur pokoknya.
6.      Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”, mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar.
7.      Azhar Arshad (2006). Klasifikasi media pembelajran tidak jauh berbeda dengan bentuknya.

B.  Kritik dan Saran
Melalui makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami klasifikasi media pembelajaran menutut para ahli. Dan semoga dengan makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat.
Penulis menyadari bahwa laporan makalah  ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan sarannya.





DAFTAR PUSTAKA
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. 2002. Jakarta: Ciputat
Pers.
Muhammad Isnaini. 2011. Media Pembelajaran. Palembang: Modul (bahan ajar).
Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed.2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Munandi, Yuhdi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta; Gaung Persada Press.
Prof,Dr.Wina sanjaya, M,Pd.2012. Media komunikasi pembelajaran. Jakarta : kencana prenada media group



























Komentar

Postingan Populer