Prinsip-prinsip dan pemilihan media pembelajaran

PRINSIP-PRINSIP DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

OLEH :

KELOMPOK 5

                        NAMA : INAN LUQYANA 1502090018
YAUMAL MAGHFIRAH 1502090019
ARJULISKA 1502090020
RAHMAT 1502090037

DOSPEN : Dr. Hambali, SE, M.Pd












PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2017



KATA PENGANTAR
   Puji beserta syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah kepada hamba-hambanya yang senantiasa tunduk dan patuh dalam melaksanakan apa yang diperintahkannya dan menjauhi segala larangannya. Allah Maha Rahman dan Rahim, atas segala petunjuknya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun  makalah ini adalah untuk melengkapi tugas dalam kegiatan belajar mengajar di Universitas Almuslim.
   Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu apapun buatan manusia yang sempurna, karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan wacana bagi khalayak umum.


Matangglumpang Dua, 10 Oktober 2017


















DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I  PENDAHULUAN 1
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
2.2 Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
2.3 Prinsip Psikologis dalam Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran.
2.4 Dasar Pertimbingan Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran........
2.4.1 Faktor-faktor Yang Perlu Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Media
Pembelajaran...............................................................................................
2.4.2 Kriteria dalam Pemilihan Media Pembelajaran..................................
2.5 Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik, maupun antar peserta didik yang di dalamnya membahas suatu ide atau pokok bahasan dengan harapan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik itu bagi peserta didik maupun pendidik. Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila telah tercapai dan tertanamkan sebuah kompetensi dasar dari konsep yang telah diajarkan oleh pendidik. Setiap pendidik pasti akan mengupayakan semaksimal mungkin proses belajar mengajar itu agar berjalan dengan baik dan apa yang dipelajari tersampaikan seutuhnya kepada peserta didik. Sebagai seorang pendidik haruslah mempunyai sikap kreatif dan inovatif untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar seperti penggunaan media yang bermacam-macam, agar peserta didik yang sedang melangsungkan kegiatan belajar tersebut tidak merasa jenuh dan materi pun tersalurkan dengan baik kepada mereka.
Pemilihan media pembelajaran tentu tidak boleh sembarangan dalam menentukan, akan sangat baik jika mengikuti prinsip-prinsip tertentu dalam pemilihan media pembelajaran. Karena bila pendidik membuat media yang sembarangan khawatir kegiatan belajar mengajar tersebut tidak berlangsung dengan baik dan materipun tidak tersampaikan sepenuhnya kepada peserta didik. Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Agar pendidik mengetahui dan dapat menentukan media yang tepat untuk membantu menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas.

1.2.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2.      Apa prinsip dalam penggunaan media pembelajaran?
3.     Apa prinsip psikologis dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran?
4.      Bagaimana Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran? 
5.    Bagaimana prosedur dalam pemilihan media pembelajaran?

1.3.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian tentang media pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam penggunaan media pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui prinsip psikologis dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
4.      Untuk mengetahui dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran.
5.      Untuk mengetahui prosedur dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.    Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.

2.2.     Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai Koran (Arisandi, 2011).
Ketika suatu media akan dipilih dan dipergunakan, saat itulah beberapa prinsip perlu pendidik perhatikan dan dipertimbangkan dengan baik dan tepat.Keberhasilan penggunaan media pembelajaran tergantung dari beberapa faktor, seperti proses kognitif dan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu para ahli mengajukan prinsip-prinsip kelayakan media pembelajaran sehingga menghasilkan media pembelajaran yang efektif. Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1.      Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, maupun untuk sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok atau individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP, SMU, tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
2.      Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaanya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.
3.      Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana (1991: 104) adalah:
1.      Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2.      Menetapkan dan memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
3.      Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu dan sarana yang ada.
4.      Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu ia menggunakan media pengajaran. Sedangkan Ibrahim (1991: 24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain:
1.      Sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran.
2.      Pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan.
3.      Pemilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
b.      Ketersediaan bahan media,
c.       Biaya pengadaan, dan
d.      Kualitas atau mutu teknik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar).
(2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dari setiap media pembelajaran.
(3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.
(4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
(5) menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

2.3.    Prinsip Psikologis dalam Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran tentu tidak boleh sembarangan dalam menentukan, akan sangat baik jika mengikuti prinsip-prinsip tertentu dalam pemilihan media pembelajaran. Dalam penggunaan media pembelajaran juga perlu mendapat perhatian khusus terutama bagaimana penggunaan media serta hal-hal yang mempengaruhi. Faktor pada siswa atau peserta didik juga perlu diperhatikan agar media pembelajaran dapat digunakan secara baik dan benar dan mampu mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan baik, bahkan diharapkan media pembelajaran mampu mengambil peranan penting dalam proses pembelajaran.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pemilihan dan penggunaan media pembelajaran tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu. Arsyad (2013: 71) mengemukakan dari segi teori belajar, terdapat beberapa prinsip psikologis yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Prinsip-prinsip psikologis dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran tersebut adalah:
1.      Motivasi
Media pembelajaran yang dipilih dan digunakan hendaknya mampu menumbuhkan motivasi atau minat dan keinginan belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang dialami siswa akan sangat baik jika memberikan kesan dan pengalaman yang bermakna sehingga siswa mudah untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran yang diterima.
2.      Perbedaan Individual
Siswa merupakan sebuah kelompok belajar yang heterogen. Ini berarti bahwa siswa satu dengan siswa lain memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Faktor intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, gaya belajar, serta faktor lain mempengaruhi bagaimana masing-masing siswa menerima pelajaran atau materi. Media pembelajaran harus mampu menyelaraskan kemampuan masing-masing siswa agar mampu menerima inti materi pembelajaran.
3.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran sangat mempengaruhi media pembelajaran yang dipilih. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dan media yang dipilih mampu mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran. Siswa juga harus mengetahui tujuan pembelajaran sehingga mampu memanfaatkan media pembelajaran yang dipilih dengan baik dan benar.
4.      Organisasi Isi
Pembelajaran akan dapat dilakukan dengan benar jika isi dan segala sesuatu yang mendukung pembelajaran diatur atau diorganisasikan menurut urutan yang baik. Mendahulukan mana yang perlu diprioritaskan serta memisahkan berdasarkan tingkat kesulitannya.
5.      Persiapan Sebelum Belajar
Persiapan juga memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Persiapan yang baik tentu lebih memudahkan proses pembelajaran dilakukan. Penggunaan media pembelajaran tertentu juga terkadang memerlukan persiapan khusus agar mampu memahami dan menggunakan dengan baik. Namun bukan berarti dengan persiapan yang baik lalu pembelajaran akan berjalan lancar begitu saja, proses pembelajaran tetap harus juga diperhatikan dan diawasi dengan seksama.
6.      Emosi
Media pembelajaran merupakan alat atau cara yang tepat untuk menghasilkan respon emosional seperti faktor takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Perhatian perlu ditujukan pada elemen rancangan media agar hasil maupun mempengaruhi bukan hanya pengetahuan, namun juga sikap peserta didik.
7.      Partisipasi
Pembelajaran dapat berlangsung dengan baik jika terjadi komunikasi secara 2 arah. Partisipasi aktif dari siswa tentu menunjukkan bagaimana penerimaan materi oleh siswa. Interaksi baik dengan guru maupun media pembelajaran sangat baik dibandingkan siswa hanya diam menerima informasi yang diberikan saja.
8.      Umpan Balik
Hasil belajar mampu ditingkatkan apabila secara berkala siswa menerima informasi mengenai kemajuan belajarnya. Umpan balik hasil atau kemampuan belajar ini sangat mempengaruhi aspek motivasi dan keinginan belajar siswa yang berkelanjutan.
9.      Penguatan
Penguatan atau reinforcement sangat bermanfaat untuk keberlangsungan dan keberlanjutan belajar siswa. Siswa mendapatkan dorongan sehingga mampu secara positif mempengaruhi perilaku.
10.  Latihan dan Pengulangan
Informasi atau materi akan dapat diterima secara keseluruhan oleh peserta didik jika dilakukan pengujian dan pengulangan. Latihan dan pengulangan sangat berguna agar siswa mampu lebih menguasai materi dan materi tersebut dapat dipahami siswa bukan hanya pada saat dipelajari saja, namun juga untuk jangka panjang.
11.  Penerapan
Media pembelajaran mampu membantu siswa untuk memahami konsep materi pembelajaran. Namun bukan sebatas memahami saja, siswa juga harus mampu menerapkan materi-materi yang dipelajari dalam berbagai kasus terutama keseharian. Media pembelajaran juga mampu membantu peserta didik untuk melakukan analisis terhadap sesuatu hal yang dapat mempengaruhi tingkat dan kemampuan berpikir peserta didik.
Prinsip psikologis ini merupakan aspek-aspek yang banyak berpusat pada siswa. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran sangat perlu memperhatikan prinsip-prinsip psikologis ini sehingga mampu memberikan pengaruh bukan hanya dalam pembelajaran namun juga pada siswa. Siswa atau peserta didik tentu akan mudah mengikuti pembelajaran jika media pembelajaran yang dipilih tepat digunakan dan mampu mempengaruhi siswa secara positif pada berbagai aspek.

2.4    Dasar pertimbangan pemilihan dan penggunaan media

Agar media pembelajaranyang dipilih itu tepat, disamping memenuhi prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yan perlu diperhatikan sebagaimana diuraikan berikut ini.
2.4.1.    Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran
a.    Objektivitas
Guru tidak boleh memilih media pembelajaranatas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pembelajaranmenunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menhindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pembelajaranitu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, dan atau melibatkan siswa.
b.    Program pengajaran
Program pembelajaranyang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat, bahkan mungkin akan menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi guru disamping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya.
c.    Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pembelajaranmelalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya.
d.   Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapatkan perhatian dalam menentukan pilihan media pembelajaranyang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi:
1)      Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
2)      Situasi serta kondisi anak yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahan. Anak didik yang sudah melakukan praktek yang berat seperti praktik olahraga, biasanya kegairahan belajarnya sangat menurun.
e.    Kualitas teknik
Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Misalkan dalam suatu pembelajaran menggunakan media komputer maka sebelum pembelajaran berlangsung komputer harus dicek terlebih dahulu ada kerusakan atau tidak.
f.     Keefektifan dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pembelajarandapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.[5]

2.4.2    Kriteria memilih media pembelajaran
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.    Tujuan
Tujuan memilih media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Arab adalah Agar siswa lebih memahami  kemahiran berbahasa baik  dalam menulis, membaca, mendengar dan berbicara. Contohnya jika anak belajar bahasa Arab dengan menggunakan media audio, siswa dapat mendengarkan percakapan dalam bahasa arab sehingga anak lebih mudah memahaminya.
b.    Sasaran  didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?, bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya?, dan seterusnya.  Misalkan jumlah siswa yang ada dikelas banyak maka kita harus memilih media yang bisa digunakan bersamaan sehingga mencakup semua siswa dan apabila siswa jumlahnya sedikit kita bisa menggunakan media bergantian asalkan waktuny cukup. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
c.    Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut?, Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai?,  Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
d.   Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta   lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai terjadi media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,  tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.
e.    Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu,  faktor  biaya   menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai?,Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar?, Media yang mahal belum tentu lebih efektif  untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.
f.     Ketersediaan 
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ?, Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu   tenaga  dan sarana  untuk membuatnya?, Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
g.    Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan.  Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ?, Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.

h.    Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media   siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.  Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ?, Apakah suaranya jelas dan enak didengar?, Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja,  lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya.  Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjanjikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.[6]
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat  untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaranjangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya, yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Karena itu, media bukan keharusan, tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar mengajar.[7]


2.5    Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:
1.      Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
2.      Menetapkan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau instruksional atau alat bantu mengajar (peraga).
3.      Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
4.      Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk strategi yang di pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria, kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya.
5.      Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada.
6.      Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.
Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan yaitu:
1.      Model flowchart, model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2.      Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
3.      Model chek list, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.








BAB III
PENUTUP
3.1.    Kesimpulan
Media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Dalam menentukan sebuah media pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media yang telah ada/dipaparkan oleh para ahli. Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Berikut merupakanprinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran, yaitu :
(1) media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar).
(2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dari setiap media pembelajaran.
(3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.
(4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar/
(5)menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Selain itu terdapat pula prinsip psikologis dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, antara lain: motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan pengurangan, serta penerapan.

3.2.     Saran
Makalah ini masih belum cukup sempurna. Penulis mengharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memberikan kritik maupun saran yang membangun, guna untuk lebih memperbaiki lagi makalah ini. Penulis berharap pembaca belum merasa puas atas materi yang telah disampaikan dari makalah ini, sehingga pembaca tidak berhenti mencari referensi-referensi lainnya. Karena pada dasarnya media itu beragam sehingga satu referensipun tidak akan cukup untuk menambah wawasan tentang media, khususnya tentang prinsip dalam penggunaan media pembelajaran. Dan bagi pembaca maupun pendidik ketika ingin melangsungkan kegiatan belajar mengajar lebih baik mempersiapkan semuanya dengan matang, khususnya dalam menentukan media yang tepat. Media itu tidak bisa dibuat sembarangan, karena terdapat prinsip-prinsip yang mendasarinya.



DAFTAR PUSTAKA
https://erlinna.wordpress.com/pengetahuan/101-2/
https://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/
http://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/media-pembelajaran/prinsip-psikologis-pemilihan-dan-penggunaan-media-pembelajaran
http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/07/makalah-pemilihan-media-pembelajaran/

Komentar

Postingan Populer